Minggu, 09 September 2012

Sejarah Benakat Sepanjang Zaman 6


dan pada kesempatan itu mereka mengadakan pertemuan di KUTE NAKAT adapun yang menjadi pokok pembicaraan mereka adalah masalah penyebarluasan pengaruh ajaran Agama Islam, agar dapat diterapkan di BUKIT SEGUNTANG, karena pada masa itu pengaruh Ajaran agama Hindu Budha sangat kuat sekali di Bukit seguntang, diceritakan bahwa ABDUL SOMAD SAKTI DALAM, CARANG SAKTI JAKA ADI PATI, RADEN CILI dan MUAHMMAD FATHONI SEGENCAR ALAM mengatur taktik dn strategi untuk menyerang BUKIT SEGUNTANG dari KUTE NAKAT dan pada pertemuan itu pula mereka mengikrarkan sumpah setia yaitu :

SERASAN, SEGUNDANG, SETUNGGUAN

selanjutnnya pada pertemuan yang berlangsung di KUTE NAKAT itu diceritakan mereka telah mengambil satu keputusan bersama ialah :

  1. AKAN MENGADAKAN SERANGAN BERSAMA SECARA SERENTAK SASARAN UTAMA ADALAH BUKIT SEGUNTANG
  2. MENGANGKAT “CARANG SAKTI JAKA ADI PATI” SEBAGAI PANGLIMA PERANG UNTUK MENYERANG BUKIT SEGUNTANG.

Selanjutnya diceritakan bahwa keputusan mereka itu belum dapat terlaksanakan dengan di luar dugaan mereka secara mendadak sekali, seorang kurir dari GUNUNG BUNGKUK datang ke KUTE NAKAT untuk menyampaikan berita kepada RADEN CILI bahwa GUNUNG BUNGKUK mendapat serangan secara besar-besaran lagi dengan tiba-tiba dari Raja PAGAR HUYUNG dan di ceritakan oleh utusan dari GUNUNG BUNGKUK tersebut bahwa PUTRI GADING CEMPAKA adik kandung dari RADEN CILI telah diculik oleh Hulu Balang RAJA PAGAR HUYUNG.
Berita duka yang disampaikan oleh kurir khusus dari GUNUNG BUNGKUK itu betul-betul mengejutkan RADEN CILI dan seketika itu juga RADEN CILI beserta tiga orang sahabatnya ialah :
1. CARANG SAKTI JAKA ADI PATI
  1. ABDUL SOMAD SAKTI DALAM
  2. MUHAMMAD FATONI SEGENCAR ALAM

terpaksa berangkat meninggalkan KUTE NAKAT serta untuk sementara waktu menunda rencana mereka untuk menyerang BUKIT SEGUNTANG.
Dalam tahun 1485 M, ABDUL SOMAD SAKTI DALAM meninggal dunia dan setelah meninggal dunia maka KUTE NAKAT di kuasai anaknya yang bernama :
MUAHAMMAD KABUL AGUNG SAKTI,
diterangkan bahwa MUHAMMAD KABUL AGUNG SAKTI beristerikan seorang puteri yang berasal dari MUARA TAKUS ialah bernama : SITTI AISYAH, dari perkawinan itu mereka mendapat tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan ialah sebagai berikut :

  1. MUHAMMAD ISHAK SINGA ALIT
  2. SYAMSUDDIN MENAK ANOM
  3. HANAFI BAGUS MATARAM
  4. PUTERI MAYANG SERUNTI
  5. PUTERI KINDANG SERANTI

diceritakan bahwa SITTI AISYAH adalah anak dari seorang Sudagar Islam di MUARA TAKUS yang bernama KIMAS HASANUDDIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar