dan pada kesempatan itu mereka mengadakan pertemuan di KUTE NAKAT
adapun yang menjadi pokok pembicaraan mereka adalah masalah
penyebarluasan pengaruh ajaran Agama Islam, agar dapat diterapkan di
BUKIT SEGUNTANG, karena pada masa itu pengaruh Ajaran agama Hindu
Budha sangat kuat sekali di Bukit seguntang, diceritakan bahwa ABDUL
SOMAD SAKTI DALAM, CARANG SAKTI JAKA ADI PATI, RADEN CILI dan
MUAHMMAD FATHONI SEGENCAR ALAM mengatur taktik dn strategi untuk
menyerang BUKIT SEGUNTANG dari KUTE NAKAT dan pada pertemuan itu pula
mereka mengikrarkan sumpah setia yaitu :
SERASAN, SEGUNDANG,
SETUNGGUAN
selanjutnnya pada
pertemuan yang berlangsung di KUTE NAKAT itu diceritakan mereka telah
mengambil satu keputusan bersama ialah :
- AKAN MENGADAKAN SERANGAN BERSAMA SECARA SERENTAK SASARAN UTAMA ADALAH BUKIT SEGUNTANG
- MENGANGKAT “CARANG SAKTI JAKA ADI PATI” SEBAGAI PANGLIMA PERANG UNTUK MENYERANG BUKIT SEGUNTANG.
Selanjutnya diceritakan
bahwa keputusan mereka itu belum dapat terlaksanakan dengan di luar
dugaan mereka secara mendadak sekali, seorang kurir dari GUNUNG
BUNGKUK datang ke KUTE NAKAT untuk menyampaikan berita kepada RADEN
CILI bahwa GUNUNG BUNGKUK mendapat serangan secara besar-besaran lagi
dengan tiba-tiba dari Raja PAGAR HUYUNG dan di ceritakan oleh utusan
dari GUNUNG BUNGKUK tersebut bahwa PUTRI GADING CEMPAKA adik kandung
dari RADEN CILI telah diculik oleh Hulu Balang RAJA PAGAR HUYUNG.
Berita duka yang
disampaikan oleh kurir khusus dari GUNUNG BUNGKUK
itu betul-betul mengejutkan RADEN CILI dan seketika itu
juga RADEN CILI beserta tiga orang sahabatnya ialah :
1. CARANG SAKTI JAKA ADI PATI
1. CARANG SAKTI JAKA ADI PATI
- ABDUL SOMAD SAKTI DALAM
- MUHAMMAD FATONI SEGENCAR ALAM
terpaksa berangkat
meninggalkan KUTE NAKAT serta untuk sementara waktu menunda rencana
mereka untuk menyerang BUKIT SEGUNTANG.
Dalam tahun 1485 M,
ABDUL SOMAD SAKTI DALAM meninggal dunia dan setelah meninggal dunia
maka KUTE NAKAT di kuasai anaknya yang bernama :
MUAHAMMAD KABUL AGUNG
SAKTI,
diterangkan bahwa
MUHAMMAD KABUL AGUNG SAKTI beristerikan seorang puteri yang berasal
dari MUARA TAKUS ialah bernama : SITTI AISYAH, dari perkawinan itu
mereka mendapat tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak
perempuan ialah sebagai berikut :
- MUHAMMAD ISHAK SINGA ALIT
- SYAMSUDDIN MENAK ANOM
- HANAFI BAGUS MATARAM
- PUTERI MAYANG SERUNTI
- PUTERI KINDANG SERANTI
diceritakan bahwa SITTI
AISYAH adalah anak dari seorang Sudagar Islam di MUARA TAKUS yang
bernama KIMAS HASANUDDIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar