SULAIMAN, selanjutnya diterangkan bahwa MUHAMMAD FAQIH RATU ALAM
adalah anak dari isteri pertama MUHAMMAD YUSUF JAKA
THALIB, sedangkan dari isteri nya yang kedua mereka mendapat seorang
anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang bernama MUHAMMAD
SOLIHIN AGUNG SAKTI dan SITTI HAMIDAH, diceritakan bahwa
SITTI HAMIDAH kawin dengan seorang Ulama Islam yang bernama
MUHAMMAD SALEH berasal dari KUTE JEMETE AUR DURI (sekarang terkenal
dengan nama Dusun Guci, Marga Tembelang Ujan Mas,
Kecamatan Kota Muara Enim).
Kembali kepada
KAMALUDDIN, bahwa setelah ia selesai membantu adiknya membuka hutan
belantara semalam suntuk maka KAMALUDDIN pun meneruskan perjalanannya
ke hilir Sungai Lematang, diceritakan bahwa pada sebuah Hutan
Belantara yang berbentuk Tanjungan, singgahlah KAMALUDDIN pada
tanjungan yang belum dikenalnya itu, dan ia mendarat setelah
perahunya ditambatkan pada akar batang kayu besar dan tinggi.
Setelah mendarat maka
diperhatikannya hutan belantara dan disekitarnya itu dan tampaklah
dengan jelas tanah hutan rimba belantara tersebut membentuk sebuah
Tanjungan, diceritakan dengan tidak di sangka-sangkanya pada hutan
belantara di Tanjungan itu terdapat manusia-manusia yang hidupnya
bergerombol-gerombol serta berkelompok-kelompok seolah-olah merupakan
suatu golongan yang terpisah-pisah serta hidup mereka masih sangat
Primitif sekali berkeliaran didalam hutan-hutan rimba belantara,
dimana terdapat banyak makanan disitulah mereka berkelompok-kelompok
menetap sementara, dan diceritakan mereka masih belum mengenal
bercocok tanam, selanjutnya diceritakan bahwa bentuk tubuh mereka
besar-besar tinggi serta kekar berkulit hitam mengkilat. Pada waktu
mereka melihat KAMALUDDIN, orang-orang rimba tersebut berlari-lari
tidak tentu arah, masing-masing menyelamatkan diri bersembunyi dengan
cara memanjat pohon-pohon kayu yang
besar-besar.
Melihat kenyataan itu
KAMALUDDIN sangat heran, akan tetapi ia sangat tertarik dengan
kenyataan yang dilihatnya itu, kemudian untuk mengetahui keadaan
tersebut dari dekat, maka KAMALUDDIN
memperhatikan setiap pohon kayu yang besar dan ternyata pada
pohon-pohon kayu yang besar-besar itulah tempat mereka
menyembunyikan diri, dan akhirnya KAMALUDDIN memutuskan untuk menetap
ditempat tersebut guna mendekati penduduk asli hutan belantara yang
belum dikenalnya tersebut.
Untuk pertama kalinya ia
mendirikan sebuah pondok tempat berdiam, selanjutnya ia membuka hutan
belantara tersebut untuk dijadikan tempat bertani, diceritakan
setelah selesai KAMALUDDIN membuka hutan belantara tersebut seorang
diri, maka tempat ia menetap tersebut diberi nama “KUTE- N A K A
T”, karena kenyataannya penduduk asli hutan tersebut bila bertemu
dengan manusia pastilah mereka berlari dan menyembunyikan diri naik
keatas pohon kayu yang besar lagi tinggi, jadi NAKAT berarti : NAIK
BERSEMBUNYI.
Akhirnya terkenallah
KUTE NAKAT (sekarang terkenal dengan nama MARGA BENAKAT, Kecamatan
Gunung Megang).
(Pada tanggal 14
Februari 2003 EX. Marga Benakat dimekarkan menjadi
Kecamatan Benakat Kabupaten Muara Enim-red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar